Selasa, 29 Desember 2009

Revolusi Teknologi - Dampak Positif dan Negatif


Kemajuan teknologi yang begitu pesat seakan membuat informasi menjadi tak terbatas dan takkan ada habisnya. Seperti layaknya udara, kita bisa menghirupnya kapan saja, dimana saja dan takkan habis. Inilah era baru yang tengah kita hadapi sekarang ini.
(Finroll Lifestyle) - Saat ini kita hidup di dunia yang sedang mengalami tranformasi sejarah multidimensi. Dimana teknologi berkembang dengan gencarnya di luar bayangan kita sebelumnya. Kita tidak bisa menyanggah fakta bahwa dunia saat ini sedang dalam proses ke arah perombakan kreativitas, inovasi dan evolusi.

Perkembangan ilmu dan teknologi dimulai dari revolusi ilmiah Copernicus pada 1542. Dilanjutkan dengan revolusi industri tahun 1771 dan penemuan mesin uap pada 1829 yang disebut era pertama dimulainya revolusi teknologi. Pada era ke-2 dan 3 revolusi teknologi ditandai dengan ditemukannya teknik listrik, industri berat dan juga automobil. Namun pada era ke-4, revolusi teknologi dihadapinya dengan adanya perang dunia ke-2 dimana menyebabkan baby boom, economic boom dan dimulainya perang dingin.

Baru di era ke-5 lah revolusi teknologi di bidang informasi mulai menunjukkan perkembangannya dengan lahirnya internet pada 1969 dan lahirnya google di tahun 1996. Era ini juga ditandai dengan peristiwa runtuhnya tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Timur, dan juga berakhirnya perang dingin. Di tahun 2002, internet mulai populer di kalangan masyarakat dengan meledaknya the dot com bubble.

Kelahiran era digital memang dimulai dari tahun 1947-1979, dimana internet pertama kali digunakan, email, kelahiran PC, laptop dan juga macintosh. Selanjutnya dari tahun 1980, mulai bermunculan aplikasi bisnis komputer, handphone dan lahirnya the world Wide web (www) pada tahun 1989. Akhirnya sampai di era sekarang dimana semakin maraknya perkembangan teknologi informasi, seperti digital TV, teknologi wireless dan smartphone.

Dalam workshop yang digelar pada Indocomtech 2009, Engr. Jonathan Anthony Ybanez, selaku SEO PT Finroll yang bertindak sebagai pengisi materi menjelaskan bahwa revolusi teknologi informasi membawa dampak positif dan juga dampak negatif bagi kehidupan sosial dan ekonomi umat manusia. Sisi positifnya, revolusi teknologi informasi membuat semakin berkembangnya peluang pasar bisnis, mempromosikan outsearching, biaya teknologi murah dan mudahnya berbagi informasi.

Namun sayangnya revolusi teknologi informasi juga membawa dampak negatif dengan terlalu overloadnya informasi, munculnya internet predator, isolasi sosial, media saturasi dan masalah copyright dan trademark.

Untuk kedepannya, Jonathan juga menggambarkan dua kemungkinan arah perkembangan revolusi teknologi informasi ini. Bisa ke arah positif, seperti misalnya kemajuan ilmu kedokteran, ditemukannya sumber energi baru, super komputer untuk rumah atau gaya hidup yang lebih baik. Namun bisa saja ke arah negatif yang akan menimbulkan pengucilan sosial, kemiskinan dan keputus-asaan juga penghancuran global. Semua ini tergantung dari cara kita menanggapi revolusi teknologi yang tidak akan pernah ada habisnya.

(FR/Ruby)
http://lifestyle.id.finroll.com/others/149470-revolusi-teknologi-dampak-positif-dan-negatif.html

Selasa, 15 Desember 2009

Netbook di Bawah Rp 1 Juta Bukan Sekadar Mimpi

Jakarta - Menimang sebuah netbook kini bukan lagi sekadar mimpi bagi masyarakat yang kurang mampu. Sebuah perusahaan bernama Cherrypal telah mewujudkan mimpi tersebut dengan meluncurkan netbook seharga US$99 atau kurang dari Rp 1 juta.


Perangkat jinjing mungil yang diberi nama Cherrypal Africa tersebut sengaja dirancang untuk menghadirkan akses internet ke negara miskin.

"Kami di Cherrypal memutuskan untuk mengembangkan sebuah laptop bagi siapa saja yang tidak mampu mengeluarkan uang ratusan dolar," ujar Max Seybold, pendiri Cherrypal, seperti dikutip detikINET dari PCWorld, Rabu (16/12/2009) .

Lalu, apa spesifikasi yang ditawarkan oleh netbook murah ini? Hadir dengan layar 7 inchi, Cherrypal Africa dibekali prosesor 400 MHz, RAM 256 dan flash memory 2GB. Netbook ini mengusung sistem operasi Linux dan Windows CE. Untuk urusan koneksi, gadget itu dilengkapi Ethernet wired serta WiFi. Selain itu, netbook ini juga diklaim ramah lingkungan karena tidak 'rakus' energi.

Tak hanya ditujukan bagi warga di negara miskin, Cherrypal Africa diharapkan juga akan mendatangkan keceriaan tersendiri bagi masyarakat kurang mampu yang tinggal di negara maju.

"Masih ada lebih dari 15 juta warga Amerika yang tidak mampu membeli sebuah laptop, sehingga harus pergi ke perpustakaan umum atau hidup tanpa akses internet sama sekali," tambah Seybold.

Sebenarnya ini bukan kali pertama Cherrypal menelurkan sebuah netbook dengan harga murah. Di bulan Juli 2008, Cherrypal pernah menawarkan laptop Impulse NPX-9000 seharga US$ 139. Namun, harga ini hanya berlaku untuk pembeli yang membeli dalam jumlah 100 unit atau lebih.

"Kami senantiasa berusaha mencari cara untuk menjembatani kesenjangan yang ada dan Cherrypal Africa merupakan langkah tepat. Siapa saja yang pernah menjajalnya akan menyukainya," tandas Seybold. ( faw / fyk )
http://www.detikinet.com/

Acer Aspire Z5610: PC Desktop Era Layar Sentuh


Jakarta - Sebuah All in One Desktop baru dari Acer telah dijajal detikINET. Bentangan layar 23 inchi dikombinasikan dengan prosesor Core 2 Quad serta fitur layar sentuh dengan OS Windows 7 mengundang yang melihat untuk mencoba.

Saat pertama kali melihat desktop ini, detikINET kembali teringat seri desktop all-in-one dari Lenovo berbasis Intel Atom yang bernama C300. Jika C300 hanya dapat digunakan untuk hiburan dan produktifitas kelas ringan, tidak dengan Acer Aspire Z5610. Pasalnya All-in-one desktop ini memiliki spesifikasi yang cukup tinggi untuk ukuran all-in-one desktop.

Acer Aspire Z5610 kini telah dilengkapi layar sentuh sebesar 23 inchi, memori RAM 4GB, prosesor Intel Core 2 Quad Q8400, grafis ATI Mobility Radeon HD 4570, serta hardisk 750 GB. Sayang desktop besar ini tak dilengkapi modem.

Dilihat dari bentuknya, all-in-one desktop ini terasa elegan dengan balutan warna perak di semua bagian, kecuali bagian tengah belakang yang berwarna merah gelap. Yang membuat Aspire Z5610 lebih futuristik adalah karena lampu LED berwarna putih yang menyala antara batas speaker bawah dan monitor, serta bagian pijakan kaki. Dengan sorotan cahaya putih tersebut, membuat kesan seolah-olah desktop layar besar ini mengambang. Menambah keasyikan mengoperasikan Aspire Z5610 dalam kondisi cahaya ruang yang minim, bahkan gelap sekalipun.

Tampilan Acer Aspire Z5610

Di bagian atas terdapat tombol power, HD webcam serta dual mikrphone, yang masing-masing terletak di sisi kanan dan kiri webcam. Saat dijajal detikINET, kualitas HD webcam-nya pun cukup lumayan untuk mengenali gerakan pengguna melalui salah satu aplikasi bawaan Acer.

Di bagian belakang desktop ini terdapat 4 buah USB port, Keningston Lock Slot, port audio out, IR port, eSATA port, serta power port. Di sebelah kiri desktop berlapis warna perak ini masih ada lagi 2 port USB, serta BCAS reader (Khusus SKU Jepang).

Sementara di sisi kanan terdapat optical disc drive yang di bawahnya terdapat card reader serta jack mic/phone. Masih ada sebuah tombol lagi yang berfungsi menyalakan seluruh lampu LED di tubuh Acer Aspire Z5610 yang menambah tampilan desktop perak tersebut tambah 'bersinar'. Namun saat dijajal detikINET hampir sekitar 1 hari, terasa hawa panas di bagian belakang desktop. Penyebabnya mungkin sirkulasi udara yang kurang merata.

Touch Portal Menarik, On-Screen Keyboard Tidak

Bagian yang paling menarik dari desktop ini tak lain adalah interaksi jari-jemari tangan kita, saat menyentuh monitor tersebut dan menggerakkan tiap-tiap aplikasi di dalamnya. Saat dicoba detikINET, dengan gestur layar sentuh yang mensupport 2 jari, pengoperasian tiap-tiap apikasi terasa sangat responsif dan tidak menemui masalah apapun. Misalnya saat digunakan untuk menggeser, memutar, atau melakukan zooming di sebuah aplikasi. Adanya Acer Touch Portal yang ada seakan menambah nilai plus desktop ini.

Acer Touch Portal sendiri adalah portal yang menyediakan berbagai hiburan ke dalam satu wadah. Saat diamati, Touch portal pada versi desktop ini berbeda dengan versi notebook pada Acer Aspire 5738PG. Jika desain portal versi notebook berbentuk rak yang menyediakan banyak aplikasi untuk di drag ke tengah layar, versi desktop ini menampilkan papan kayu dimana diatasnya tersebar berbagai aplikasi untuk dijalankan. Unik memang.

Secara umum touch portal memang asyik digunakan, terlebih untuk segala macam fitur hiburan yang ada di dalamnya. Namun jangan coba-coba mengetik menggunakan on-screen keyboard (keyboard virtual layar sentuh) untuk mengetik sebuah dokumen. Bagi yang belum terbiasa, pasti akan sangat susah untuk mencoba mengetik sebuah artikel misalnya, dengan virtual keyboard tersebut. Apalagi bagi pengguna yang memiliki jemari relatif besar. Dijamin susah mengetik.

Mungkin di masa lalu, fitur layar sentuh hanya dapat dijalankan dengan 1 gestur jari saja. Kini dengan multi-touch gesture, pengguna dapat menggerakan seluruh jemarinya untuk mengoperasikan PC layaknya mouse. Terkait hal ini, Microsoft pun membenamkan fitur bernama Surface Globe, yang memungkinkan pengguna 'menjelajahi' seluruh penjuru dunia dengan jari-jari mereka. Saat dijajal detikINET, akselerasi serta efek bola bumi, yang fungsinya hampir sama dengan Google Earth ini terasa mulus, semulus aplikasi pada iPod milik Apple.

Performa Audio dan Video

Dengan grafis ATI Mobility Radeon HD 4570 (512 MB) Acer Aspire Z5610 terbukti tak menemui kendala apapun dalam menjalankan format film HD. Selain itu suara yang dihasilkan dari speaker stereo 5W yang terletak di bagian bawah juga lumayan. Tidak terkesan kering dan hampa. Dengan tambahan port headphone, microphone serta port audio-out terkait, dekstop berwarna perak dari Acer ini memang unggul dalam hal sarana hiburan. Bahkan bagi pengguna yang ingin melakukan video conference atau ber-webcam ria, pasti akan puas dengan tampilan layar sebesar ini.

Kesimpulan

Kombinasi dari desain serta fitur multimedia yang unggul mungkin adalah salah satu alasan jika ingin meminang desktop all-in-one terbaru dari Acer ini. Desktop ini bisa menjadi salah satu sarana hiburan bagi keluarga yang mengasyikan. Misalkan diletakkan di ruang keluarga, untuk saling berbagi sarana hiburan antara anak dan orangtua.

Walau mengusung konsep layar sentuh yang sangat user friendly dan mudah dioperasikan, Acer juga menambahkan keyboard serta wireless mouse dalam box Aspire Z5610, sehingga memberikan pilihan bagi pengguna dalam berinteraksi dengan desktop tersebut. Untuk masalah harga, Acer membanderolnya dengan kisaran US $1399.

Kelebihan:
+ Layar Besar.
+ Tidak terlalu makan tempat.

Kekurangan:
- Sirkulasi udara kurang merata. ( fw / faw )
Sumber: http://www.detikinet.com/

Kamis, 10 Desember 2009

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Oleh: AsianBrain.com Content Team

Tidak bisa dipungkiri, keberadaan komputer saat ini bukan lagi merupakan barang mewah, Alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan, termasuk dalam dunia pendidikan.

Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuat perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk TIK.

Melalui perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar pengalaman dari berbagai kalangan.

Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.

Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.

Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:

1. Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.

2. Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.

3. Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari hari.

4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama. 5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.

Saat ini Depdiknas mempunyai program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara besar besaran. Ada tiga posisi penting Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:

1. Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolah sekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.

2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, E learning dan E SMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.

3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.
Sumber: www.AsianBrain.com